Easylifehub.id – Sebanyak 814 buruh PT Sung Chang Indonesia (SCI) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) bertahap sepanjang tahun ini. Kondisi ini menyoroti rentannya industri dalam menghadapi perubahan permintaan yang tajam akibat perlambatan ekonomi global.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kulon Progo, Bambang Sutrisno, menyampaikan bahwa pihaknya terus memantau kondisi perusahaan yang mengalami penurunan produksi. “Kami terus memonitor perusahaan seperti SCI yang memang merupakan salah satu produsen wig terbesar di Kulon Progo,” jelasnya. SCI, produsen rambut palsu berkualitas ekspor ini, telah menjadi salah satu penyokong lapangan kerja utama di wilayah tersebut, dengan lebih dari 1.532 karyawan sebelum gelombang PHK.
Pengaruh Lesunya Ekonomi Global terhadap PHK Massal
SCI mengalami penurunan permintaan produk wig, baik dari pasar domestik maupun internasional, karena ekonomi global yang mengalami kelesuan. Situasi ini memaksa perusahaan untuk mengurangi jumlah produksi, sehingga pemutusan hubungan kerja tak terhindarkan. “Performa perusahaan terus menurun dan pemutusan hubungan kerja pun tidak bisa dihindari,” kata Bambang.
Pemutusan hubungan kerja yang terjadi di SCI bukan hanya berdampak pada karyawan yang terkena PHK, tetapi juga pada perekonomian lokal Kulon Progo. Banyak keluarga menggantungkan hidup mereka pada pekerjaan di perusahaan ini, dan sekarang mereka dihadapkan pada ketidakpastian.
Harapan untuk Perbaikan Ekonomi
Dinas Ketenagakerjaan berharap dapat menemukan solusi bersama, baik dari sisi pemerintah maupun perusahaan, agar PHK massal seperti ini dapat dicegah di masa mendatang. Bambang menambahkan bahwa pemerintah berencana meningkatkan program pelatihan kerja dan membuka lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi dampak ekonomi dari PHK.
PHK massal di PT Sung Chang Indonesia ini menjadi pengingat bahwa ketergantungan pada industri tertentu memerlukan antisipasi dan diversifikasi agar ketahanan ekonomi lokal tetap terjaga, terutama di masa-masa sulit.
PHK yang dialami ratusan buruh PT Sung Chang Indonesia menjadi salah satu gambaran nyata dampak perlambatan ekonomi global di tingkat lokal. Bagi para pekerja, kehilangan pekerjaan adalah ujian berat. Namun, dengan dukungan pemerintah dan kebijakan perusahaan yang adil, diharapkan mereka dapat menemukan titik terang dan alternatif pekerjaan baru.
Di masa penuh ketidakpastian ini, penting bagi seluruh pihak untuk bersinergi dalam membangun ketahanan ekonomi dan memberikan solusi atas tantangan yang dihadapi. Semoga dengan upaya bersama, kondisi perekonomian di DIY, khususnya bagi sektor tenaga kerja di Kulon Progo, dapat segera pulih dan bangkit kembali.