Kebakaran di Bromo karena Flare, Kronologi dan Tersangka!

Kebakaran di Bromo karena Flare, Kronologi dan Tersangka!

Serba Serbi

easylifehub.id – Ada kabar yang sangat menyedihkan menimpa kawasan wisata yang indah di Gunung Bromo. Pada hari Rabu (6/9/2023), tepat pukul 22.00 WIB, destinasi wisata ini harus ditutup kembali. Namun, kali ini bukan karena perawatan atau rutinitas biasa, melainkan karena terjadinya kebakaran di Bromo tepatnya lahan dan hutan yang mengerikan di Blok Savana Lembah Watangan/Bukit Teletubbies. Kabar ini benar-benar seperti pukulan berat bagi semua penggemar Gunung Bromo yang selama ini telah mengagumi keindahan alamnya.

Kepala Bagian Tata Usaha, Balai Besar Taman Nasional Bromo, Tengger dan Semeru (BB TNBTS), Septi Eka Wardhani, menjelaskan bahwa penutupan ini merupakan langkah penting untuk memastikan pemadaman api yang efektif. Meskipun ini berarti para wisatawan harus menahan keinginan mereka untuk mengunjungi keindahan alam yang luar biasa ini. Keamanan dan keselamatan adalah prioritas utama yang harus dipertimbangkan.

Kebakaran di Bromo Sebabkan Penutupan Wisata

Septi Eka Wardhani menegaskan bahwa penutupan ini akan berlangsung sampai batas waktu yang belum ditentukan. Pihak BB TNBTS akan melakukan segala upaya yang diperlukan untuk memadamkan api dan memastikan keamanan pengunjung. Memang ini menimbulkan kekecewaan bagi banyak orang, namun keselamatan harus tetap menjadi prioritas utama.

Kebakaran di Bromo karena Flare, Kronologi dan Tersangka!
Kebakaran di Kawasan Bromo

Belum ada informasi yang jelas mengenai penyebab terjadinya kebakaran di Bromo dari pihak BB TNBTS. Namun, beredar kabar bahwa tragedi ini disebabkan oleh aktivitas foto prewedding yang dilakukan oleh pengunjung dengan menggunakan flare. Jika rumor ini benar, maka tindakan tersebut sangatlah tidak bertanggung jawab dan berbahaya.

Dalam mengatasi kabar tersebut, pihak BB TNBTS akan memberikan informasi lebih lanjut tentang tata cara reschedule kunjungan di masa depan. Namun, saat ini BB TNBTS mengimbau masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk menjaga kawasan ini dari ancaman kebakaran hutan. Salah satunya adalah dengan tidak menyalakan api dan benda-benda pyrotechnic, seperti petasan, kembang api, atau flare. Hal ini sangat penting guna menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama.

BB TNBTS juga meminta masyarakat untuk melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di dalam kawasan taman nasional ini. Tindakan ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kebakaran hutan yang lebih besar dan merugikan.

Kebakaran di Bromo, Siapa Pelakunya?

Kebakaran di Bromo karena Flare, Kronologi dan Tersangka!
Konferensi Pers Kebakaran di Kawasan Wisata Bromo.

Sementara itu, polisi telah mengambil tindakan untuk mencari dan mengamankan pelaku kebakaran ini. Dalam proses tersebut, upaya pemadaman api juga terus dilakukan agar dampak kebakaran di Bromo akibat flare ini tidak semakin meluas. Salah satu pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi adalah AW (41) asal Kabupaten Lumajang, yang merupakan manajer dari Wedding Organizer (WO) yang bertanggung jawab atas kegiatan foto prewedding yang telah dilakukan. Dalam penyelidikan, polisi menemukan dua alat bukti yang cukup untuk menetapkan AW sebagai tersangka.

Namun, masih ada lima orang lain yang terlibat dalam kegiatan ini yang saat ini berstatus sebagai saksi dan berada di Mapolres Probolinggo. Polisi belum menutup kemungkinan bahwa mereka juga dapat menjadi tersangka jika ada bukti yang cukup ditemukan.

Dakwaan kepada Tersangka

Kepala Kepolisian Resor Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, menjelaskan bahwa selain memenuhi dua alat bukti yang cukup, AW juga tidak memiliki Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi). Dalam kasus ini, AW dijerat dengan pasal-pasal yang berkaitan dengan pelanggaran hutan dan kebakaran, dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda hingga Rp 1,5 miliar.

Selain AW, polisi juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti yang memperkuat dugaan kelalaian mereka yang menyebabkan terjadinya kebakaran di Bromo tepatnya di Bukit Teletubbies, Bromo, seperti korek api, flare, serta kamera dan baju pengantin.

Kisah ini benar-benar mengguncang hati kita semua. Dalam satu momen yang tidak bertanggung jawab, keindahan dan kelestarian alam yang ada di Gunung Bromo telah hancur dalam sekejap. Tragedi ini harus menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga dan menghormati keindahan alam serta keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita.

Sekarang, saatnya kita bersatu menghadapi masa sulit ini. Kita, sebagai masyarakat, harus berkomitmen untuk bersama-sama menjaga dan merawat alam, serta tidak melakukan tindakan yang dapat membahayakan kelestarian lingkungan. Mari kita belajar dari kejadian ini agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan. Bersama-sama, kita dapat membuat Gunung Bromo dan kawasan sekitarnya kembali indah seperti sebelumnya.

Bagikan

1 thought on “Kebakaran di Bromo karena Flare, Kronologi dan Tersangka!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *