Anggaran Membengkak, Proyek Kereta Cepat di Inggris Dibatalkan

Anggaran Membengkak, Proyek Kereta Cepat di Inggris Dibatalkan

Internasional

easylifehub.id – Proyek Kereta Cepat Inggris Dibatalkan. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak telah mengumumkan pembatalan pembangunan jalur kereta cepat di wilayah utara, HS2. Keputusan ini secara tak terduga datang saat Sunak memberikan pidato di konferensi Partai Konservatif di Manchester pada 4 Oktober 2023.

Rencana awal dari proyek ini adalah untuk menghubungkan ibu kota London ke kota utara Manchester yang memiliki jarak sekitar 530 km. Namun, setelah melihat kenaikan drastis dalam biaya pembangunan jalur kereta cepat ini, Perdana Menteri Sunak merasa bahwa pembatalan adalah langkah yang perlu diambil.

Proyek kereta cepat HS2 ini telah lama menjadi bahan perdebatan di Inggris. Pihak yang mendukung proyek ini berpendapat bahwa jalur kereta cepat ini akan membawa banyak manfaat ekonomi dan sosial bagi wilayah utara, sementara pihak penentang mengklaim bahwa biaya proyek ini terlalu tinggi dan dapat digunakan untuk tujuan lain yang lebih mendesak.

Pada awalnya, proyek ini mendapatkan cukup banyak dukungan dari berbagai sektor, termasuk dari Partai Buruh, yang melihat proyek ini sebagai upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan antara London dan wilayah utara.

Proyek Kereta Cepat Dibatalkan

Anggaran Membengkak, Proyek Kereta Cepat di Inggris Dibatalkan

Namun, seiring berjalannya waktu, proyek HS2 ini mengalami kenaikan biaya yang signifikan. Perkiraan biaya awalnya sebesar £56 miliar, namun angka tersebut kemudian meningkat menjadi £108 miliar.

Dengan angka yang semakin besar ini, banyak pihak yang mulai meragukan keberlanjutan finansial proyek ini dan apakah manfaatnya sebanding dengan biayanya. Kenaikan biaya ini memicu kekhawatiran bahwa proyek ini akan menjadi beban tambahan bagi perekonomian negara dan dapat menghambat pembangunan wilayah utara lebih lanjut.

Dalam pidatonya, Perdana Menteri Sunak tidak hanya menyebutkan kenaikan biaya sebagai alasan pembatalan, tapi juga menyoroti ketidakpastian politik dan ekonomi yang terjadi akibat pandemi COVID-19. Sunak berpendapat bahwa dalam situasi seperti ini, prioritas harus diberikan kepada pemulihan ekonomi nasional dan keuangan publik yang stabil.

BACA JUGA:  Kasus Penembakan Pilot WNA di Mimika Papua Tengah

Dalam menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengalihkan dana yang sangat besar untuk proyek kereta cepat dapat dianggap tidak bijaksana.

Meskipun pembatalan proyek ini dibenarkan dengan alasan keuangan dan situasi yang sulit, banyak pihak yang mengecam keputusan ini. Para pendukung proyek HS2 merasa bahwa ini adalah langkah mundur dalam pembangunan infrastruktur negara dan akan menghambat pertumbuhan ekonomi wilayah utara.

Mereka berpendapat bahwa investasi jangka panjang pada proyek-proyek besar seperti ini akan membantu membangkitkan kegiatan ekonomi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan konektivitas antara wilayah di Inggris.

Sementara itu, pihak penentang proyek HS2 merasa bahwa pembatalan ini adalah keputusan yang tepat. Mereka berpendapat bahwa biaya proyek ini terlalu besar dan terlalu sulit untuk dipertanggungjawabkan. Mereka juga menunjukkan argumen bahwa sebenarnya ada banyak kebutuhan mendesak lainnya yang membutuhkan investasi dana tersebut daripada menghabiskannya untuk proyek yang kontroversial ini.

Dampak Pembatalan Proyek

Anggaran Membengkak, Proyek Kereta Cepat di Inggris Dibatalkan

Partai Buruh juga ikut mengkritik keputusan Sunak ini dan merasakan kekecewaan besar. Beberapa anggota Partai Buruh menyuarakan kekhawatiran bahwa keputusan ini akan memperkuat kesenjangan antara London dan wilayah utara serta menghambat pembangunan wilayah tersebut.

Mereka berpendapat bahwa HS2 telah memberikan harapan dan kesempatan bagi wilayah yang selama ini merasa kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat.

Sementara keputusan ini sangat kontroversial, Perdana Menteri Sunak mengklaim bahwa pemerintah masih berkomitmen untuk membantu meningkatkan konektivitas dan pembangunan wilayah utara.

Sunak menggambarkan bahwa akan ada proyek alternatif yang lebih sederhana dan lebih terjangkau untuk mengatasi masalah transportasi di wilayah tersebut. Namun, belum ada rincian lebih lanjut mengenai proyek alternatif ini.

Banyak pakar dan pengamat juga ikut memberikan pendapat mereka terkait pembatalan proyek HS2. Beberapa memuji keputusan Perdana Menteri Sunak sebagai tindakan yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan publik, sementara yang lain mengkritik keputusan tersebut sebagai tindakan yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di wilayah utara.

BACA JUGA:  Korban Perang Israel Palestina Mencapai 4.265, Lebanon Terdampak

Secara keseluruhan, pembatalan proyek kereta cepat HS2 oleh Perdana Menteri Rishi Sunak telah menimbulkan berbagai reaksi dan kontroversi di Inggris. Meskipun kenaikan biaya yang signifikan menjadi alasan utama pembatalan, masih tetap ada perdebatan yang berlangsung mengenai manfaat dan kebutuhan proyek ini bagi pembangunan wilayah utara.

Masyarakat dapat berharap bahwa pemerintah akan memberikan alternatif yang lebih terjangkau dan efektif guna mengatasi masalah transportasi di wilayah tersebut.

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *