Kasus Penembakan Pilot WNA di Mimika Papua Tengah

Kasus Penembakan Pilot WNA di Mimika Papua Tengah

Internasional Kriminal

Easylifehub.id – Kasus Penembakan Pilot WNA di Mimika Papua Tengah. Tokoh masyarakat Amungme, Menuel Jhon Magal, merasa prihatin dan sedih menyusul terjadinya insiden penyanderaan dan pembunuhan pilot helikopter asal Selandia Baru, Glen Malcolm Conning, yang berusia 50 tahun.

Kejadian itu terjadi di Distrik Alama, Mimika, Papua Tengah pada Senin, 5 Agustus 2024. Jhon Magal mengungkapkan kekhawatirannya dan mendesak Pemerintah Kabupaten Mimika agar tidak mengabaikan masyarakat di pedalaman yang terisolir.

Sinergi dan solidaritas antara Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri, dan masyarakat harus tetap terjaga. Hal ini bertujuan agar program pembangunan di berbagai sektor dapat berjalan dengan lancar dan menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

“Kerja sama ini harus terus dijaga agar masyarakat dapat sejahtera. Saya berharap pemerintah dapat memberikan keamanan dan kenyamanan, terutama bagi warga di Distrik Alama, Bela. Umpliga, Jila, Tsinga, Hoeya, Waa-Banti, dan Aroanop, sehingga mereka tidak lagi terisolasi akibat kejadian seperti ini,” seru Jhon.

Peran Pemerintah Hadapi Penembakan Pilot di Mimika

Kasus Penembakan Pilot WNA di Mimika Papua Tengah
Foto Pilot asal Selandia Baru, korban Penembakan di Mimika.

Selain itu, Jhon menekankan pentingnya pemerintah mencari solusi agar masyarakat di pedalaman tidak lagi terisolasi namun tetap mendapatkan pelayanan yang memadai. Pasalnya, transportasi udara, seperti pesawat dan helikopter, adalah satu-satunya sarana yang dapat diandalkan oleh masyarakat pedalaman untuk beraksebilitas.

Selain pemenuhan kebutuhan aksebilitas masyarakat, juga diperlukan jaminan keamanan bagi tenaga kesehatan dan para guru, yang melayani masyarakat asli Papua di pedalaman. Insiden seperti ini harus dihindari agar tidak ada lagi korban jiwa dan masyarakat tidak terisolasi.

“Sangat penting bagi TNI-Polri dan Pemkab yang bertanggung jawab atas keselamatan masyarakat untuk melindungi mereka. Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Mimika juga harus mengambil tindakan dan mampu menganalisis situasi kamtibmas. Sebagai langkah antisipasi sebelum kejadian serupa terjadi di masa depan,” ujar Jhon, yang juga merupakan Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme (Lemasa) di Kabupaten Mimika.

BACA JUGA:  Kunjungan Presiden Biden ke Israel Bakal Siagakan 2000 Tentara AS

Masyarakat di pedalaman Mimika sangat terisolasi jika akses transportasi udara, seperti pesawat dan helikopter, terhenti. Mereka akan menghadapi kesulitan yang besar dan merugi. Oleh karena itu, Jhon Magal mengimbau kepada Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Apabila mereka bertanggung jawab atas kejadian ini, maka perlindungan terhadap masyarakat sipil harus dijamin agar tidak ada lagi korban.

“Jika teman-teman di OPM ingin merdeka, masyarakat sipil harus tetap dijaga. Saya bukan bermaksud untuk melawan, tetapi kepentingan masyarakat harus diutamakan dan dilindungi agar tidak lagi terjadi insiden berbahaya yang mengorbankan nyawa masyarakat. Saya pribadi turut merasakan duka cita atas pembunuhan Glen, semoga dia beristirahat dalam damai.”

Bagikan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *