5 Kelebihan dan Kekurangan Kunci Kendaraan Keyless

easylifehub.id – Penggunaan teknologi yang inovatif ini memungkinkan pengendara sepeda motor untuk lebih praktis dalam menghidupkan kendaraannya, Kunci Keyless. Dengan adanya sistem keyless ignition, pengguna tidak perlu lagi repot-repot memasukkan anak kunci ke dalam lubang dan memutarnya untuk menyalakan mesin motor. Sebaliknya, kunci motor digantikan oleh sebuah remote yang berfungsi menjalankan mesin motor secara otomatis.

Saat remote didekatkan dengan jarak 1 hingga 2 meter dari sepeda motor, sistem pendeteksi akan memancarkan sinyal dan memverifikasi kode numerik yang telah terdaftar sebelumnya. Setelah itu, tombol kontak bisa diaktifkan sehingga mesin motor dapat dinyalakan. Namun, jika remote didekatkan kurang dari jarak yang ditentukan, mesin motor tidak akan bisa diaktifkan. Jika remote hilang atau mengalami kerusakan, pengguna hanya perlu melaporkan masalah tersebut ke dealer resmi yang akan membantu mengurus permasalahan pada remote.

Teknologi keyless ignition system memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan penggunaan kunci kontak konvensional.

Kelebihan Keyless Ignition

1. Praktis untuk Digunakan

Bagi mereka yang menginginkan kemudahan dan praktisitas dalam menghidupkan motor, penggunaan keyless ignition sangat membantu. Dengan menggunakan sistem keyless, kita tidak perlu lagi repot-repot memasukkan anak kunci untuk menghidupkan mesin. Selain itu, teknologi ini juga mempermudah akses ke tangki bensin dan bagasi sepeda motor. Proses mengisi bensin hingga menghidupkan motor dapat dilakukan dengan lebih sederhana, hanya dengan menggunakan tombol pada remote.

2. Lebih Aman dari Pencurian dan Kejahatan

Keamanan motor menjadi perhatian penting bagi pemilik sepeda motor. Dengan menggunakan teknologi keyless, kita dapat mengurangi risiko kehilangan akibat pencurian. Tanpa adanya remote, pencuri akan sulit untuk mengangkut motor yang mereka targetkan. Selain itu, merusak komponen motor juga akan lebih sulit dilakukan. Dengan demikian, risiko pencurian motor dapat diminimalisir.

3. Solusi untuk Kecerobohan Meninggalkan Kunci

Seringkali, kehilangan motor disebabkan oleh kesalahan pengguna yang lupa mencabut anak kunci. Dengan adanya sistem keyless ignition, kesalahan semacam ini dapat diminimalisir karena pengguna tidak perlu mencolok atau mencabut kunci. Dengan demikian, risiko kehilangan motor akibat kecerobohan dapat dikurangi.

4. Tampil Lebih Mewah dari Sistem Kunci Konvensional

Meskipun hal ini tergantung pada sudut pandang masing-masing individu, namun faktanya adalah bahwa penggunaan teknologi keyless ignition ini cenderung meningkatkan nilai dan penilaian terhadap motor kita. Hal ini dikarenakan teknologi ini tergolong baru dan lebih canggih dibandingkan dengan kunci kontak konvensional.

5. Dilengkapi dengan Fitur Tambahan

Sistem keyless ignition umumnya dilengkapi dengan beragam fitur tambahan, tergantung pada unit motor yang digunakan. Beberapa fitur tambahan yang sering dimiliki oleh sepeda motor dengan teknologi keyless antara lain adalah sistem Answear Back (motor memberikan sinyal jika dipanggil menggunakan remote), GPS, dan sistem alarm.

Kelemahan Kunci keyless Ignition

1. Membutuhkan Waktu Pembelajaran

Sistem smart key tidaklah se-sederhana kunci motor biasa yang hanya perlu dimasukkan dan diputar untuk menghidupkan mesin. Bagi orang yang belum terbiasa atau belum pernah menggunakan sistem ini sebelumnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengoperasikannya. Tidak hanya untuk menghidupkan mesin, melainkan juga dalam hal pengamanan seperti penggantian barcode atau kode ketika remote hilang agar tetap bisa menghidupkan motor.

2. Biaya Perbaikan yang Lebih Tinggi

Jika terjadi kerusakan pada sistem keyless, memperbaikinya tidak semudah memperbaiki sistem kunci konvensional. Anda harus membawa motor ke bengkel resmi, yang tentu akan membutuhkan biaya lebih tinggi. Berbeda dengan kunci konvensional yang cukup dengan memanggil tukang kunci biasa di pinggir jalan.

3. Gangguan Frekuensi

Frekuensi remote keyless motor dapat terganggu oleh frekuensi yang ada di sekitar kita, seperti gelombang radio dari menara telekomunikasi atau radio lainnya. Hal ini bisa terjadi ketika kita berada di area yang terpengaruh, dimana mesin motor tidak akan menyala. Namun, ketika motor berada di luar lingkup frekuensi tersebut, mesin motor dapat berfungsi dengan normal kembali.

4. Masalah Jika Remote Hilang

Manusia tidaklah bebas dari kesalahan, termasuk dalam hal ceroboh. Kita bisa saja kehilangan remote keyless motor secara tidak sengaja saat berada di jalan, saat sedang beraktivitas, dan sebagainya. Walaupun biasanya tersedia remote cadangan, namun tidak menutup kemungkinan kita bisa kehilangan keduanya. Jika hal ini terjadi, kita harus mengurusnya sesuai dengan prosedur yang ditentukan oleh dealer dan pabrikan.

5. Masalah Baterai Remote

Sistem keyless ignition umumnya menggunakan baterai sebagai sumber daya. Terkadang baterai remote bisa habis dan perlu diganti. Jika baterai remote habis, motor tidak akan bisa dinyalakan. Hal ini berbeda dengan kunci konvensional yang tidak memiliki masalah kehabisan daya baterai seperti ini.

Pada saat ini, banyak produsen sepeda motor yang menyediakan teknologi keyless ignition pada produk-produknya. Namun, masih ada produsen yang belum mengadopsi teknologi ini ke dalam produk mereka. Oleh karena itu, banyak pemilik sepeda motor yang menggunakan produk aftermarket.

Kunci keyless aftermarket adalah penggantian sistem keyless ignition pada motor yang awalnya tidak dilengkapi dengan teknologi ini menggunakan komponen yang bukan berasal dari pabrikan asli. Sayangnya, meskipun produk aftermarket menawarkan berbagai jenis spesifikasi yang menarik, namun keamanannya masih kalah jauh jika dibandingkan dengan sistem keyless asli dari pabrikan. Sehingga, kunci keyless aftermarket masih rentan terhadap risiko pencurian.

Secara keseluruhan, sistem keyless ignition memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan yang perlu diperhatikan oleh pengguna sepeda motor. Meskipun sistem ini memberikan kemudahan dan meningkatkan aspek keamanan, pengguna perlu memahami serta menerima tantangan yang mungkin timbul terkait dengan penggunaan teknologi ini.